Karena adalah


Karena ada sesuatu yang hidup di sana: aku menyebutnya ruh(ku); yang berkali-kali gagal dan selalu kukatakan ia adalah kegagalan yang baik


Orang-orang selalu mengatakan, “ah bukan apa-apa” yang akhirnya menyeretku pada lontaran kalimat iya benar, ini semua bukan apa-apa. Orang selalu mengatakan bahkan melarang untuk jangan merendah diri, lalu aku mencoba untuk berteriak ah lihat dan lihat aku. Lalu orang-orang merasa muak, dan mengtakan jangan untuk menjadi tinggi hati, lalu aku selalu menggumam ah aku tidak bisa apa-apa. Lalu orang-orang melempar dengan tatapan kasihani, dan membisikkan kalimat berbunyi ah jangan kecil hati.


Suatu siang di kerumunan. Sesorang mengatakan padaku dan lainnya. Katanya besemangatlah, menepakkan kaki di pagi hari, lalu mengatakan ah ini adalah aku. Katanya orang-orang akan melihatmu sebagai hasil tangan Tuhan yang luar biasa. Aku tercengang, dan melakukannya di esok pagi yang cerah. Ingin menyebutnya penipu, namun ia tidak pernah menjanjikan sesuatu. Ketika aku melakukan apa yang dikatakannya, orang-orang melempar tatapan aneh mereka. Antara tidak lagi mengenal (katanya) atau menyebutku sebagai pengimporan sifat gila yang terkesan memaksa. Aku mendengar gerutu-gerutu orang atas diriku yang yang (katanya) melakukan kesalahan.


Sejujurnya, ini adalah ratusan satu dari ratusan dua kalinya aku melakukan apa yang orang-orang lontarkan. Pelarangan dan kewajiban ini dan itu hanyalah kebelakaan yang menyengsarakan diri sendiri, membuat sesuatu yang harusnya dipelihara kini terpijak dan terlupakan. Itu adalah ruh(ku), yang sudah lama tidak ditanya iya kamu maunya apa?


Be your self? kksksks aku geli sekali jika ada seseorang terus menyabdakan tiga kata itu. Semisalnya menjadi diri sendiri, diri mana yang mau kupertontonkan? Begadulan dan tidak berperasaan? Aku selalu berkomentar, padahal aku setuju dengan tiga kata itu. Bagaimanapun, tiga kata itu memberi pengaruh besar kepada kehidupan, diiringi dengan prinsip tidak peduli dengan kehinaan dan konsep yang membuming belakangan. Ada yang mengatakan nanti akan tertinggal, namun tiga kata itu merupakan penyelamat atas kebodohan yang anehnya selalu diagungkan orang-orang.


Karena ruh(ku), aku menjaga atas apapun yang terjadi di luar sana.
Karena ruh(ku), aku tidak ingin lagi menggambarkan kesalahan yang serupa.
Ini adalah proses, bagaimana cara mendengar dan melakukan yang tidak kebanyakan dilakukan.
 

Komentar

Postingan Populer